KATA
PENGANTAR
Dengan
mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
berkah, rahmat, karunia serta hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah
Sistem Informasi Manajemen.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen. Untuk itu
saya selaku penyusun sangat berterimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Terutama kepada dosen mata kuliah Sistem
Informasi Manajemen yang telah memberikan bimbingannya sehingga makalah ini
dapat saya selesaikan tepat pada waktunya.
Selaku penyusun saya sangat mengetahui
bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya mohon kritik
dan saran yang membangun agar kami dapat menyusunnya kembali lebih baik dari
sebelumnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak, terutama bagi saya selaku penyusun.
Banjarmasin, Desember
2016
Penulis
Bab 1
Pendahuluan
1.
Latar belakang
Sistem adalah satu kesatuan komponen yang
saling terhubung dengan batasan yang jelas bekerja bersama-sama untuk mencapai
seperangkat tujuan. Sistem informasi adalah kombinasi dari people, hardware,
software, jaringan komunikasi, sumber-sumber data, prosedur dan kebijakan yang
terorganisasi dengan baik yang dapat menyimpan, mengadakan lagi, menyimpan, dan
menyebarluaskan informasi dalam suatu organisasi. Orang bergantung pada sistem
informasi untuk berkomunikasi antara satu sama lain dengan menggunakan berbagai
jenis alat fisik (hardware), perintah dan prosedur pemrosesan informasi
(software), saluran komunikasi (jaringan) dan data yang disimpan (sumber daya
data). Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, sistem
informasi memberikan peran yang sangat penting dalam dunia bisnis sehingga
seringkali orang menggunakan keunggulan sistem informasi yang ia gunakan
sebagai kunci strategi bisnis.
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang
mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah
perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya,
sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah
perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu
perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam
mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya
akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping
itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik.
Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak
informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami
konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah
sistem informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan langkah
atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam
mendesain sistem baru.
Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang
harus diolah agar bisa menjalankan kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus
disiapkan, penjualan dan pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan: semua ini
dan hal-hal lainnya adalah kegiatan pengolahan data dan harus dianggap bersifat
pekerjaan juru tulis yang mengikuti suatu prosedur standar tertentu. Komputer
bermanfaat utnuk tugas-tugas pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem
informasi menajemen melkasanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar
sistem pengolahan data. Adalah sistem pengolahan informasi yang menerapkan
kemampuan komputer untuk menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi
pengambilan keputusan
2.
Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
mengetahui peranan sistem informasi manajemen dalam sebuah perusahaan.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Sistem Informasi Manajemen
Menurut
Gordon B. Davis Sistem Informasi Manajemen adalah suatu system manusia/mesin
yang terpadu yang menyediakan informasi yang mendukung fungsi-fungsi operasi
manajemen dan pengambilan keputusan didalam organisasi. Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah bagian dari pengendalian internal
suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan
prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya
produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen
dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis
sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi.
Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok
metode manajemen informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap
pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem
pakar, dan sistem informasi eksekutif.
Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat
bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut
terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu
banyak data). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital)
dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business
system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang
berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.
Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida
dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi,
penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari
sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan
keriga terdiri dari sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan
taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak
terdiri dari sumber daya informasi untuk mendukung perencanaan dan perumusan
kebijakan oleh tingkat manajemen.
Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang
harus diolah agar bisa menjalankan kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus
disiapkan, penjualan dan pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan: semua ini
dan hal-hal lainnya adalah kegiatan pengolahan data dan harus dianggap bersifat
pekerjaan juru tulis yang mengikuti suatu prosedur standar tertentu.
2.2
Sistem Informasi Manajemen Berdasarkan Kegiatan Manajemen
Sistem Informasi Untuk Pengendalian
Operasional. Pengendalian operasional adalah proses pemantapan agar kegiatan
operasional dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian operasional
menggunakan prosedur dan aturan keputusan yang sudah ditentukan lebih dahulu.
Sebagian besar keputusan bisa diprogramkan.
Sistem Informasi Untuk Pengendalian
Manajemen. Informasi pengendalian manajemen diperlukan oleh manajer departemen
untuk mengukur pekerjaan, memutuskan tindakan pengendalian, merumuskan aturan
keputusan baru untuk diterapkan personalia operasional, dna mengalokasi sumber
daya.
Sistem Informasi Untuk Perencanaan
Strategis. Tujuan perencanaan strategis adalah untuk mengembangkan strategi
dimana suatu organisasi akan mampu mencapai tujuannya. Horison waktu untuk
perencanaan strategis cenderung lama, sehingga perubahan mendasar dalam
organisasi bisa diadakan.
Sistem Informasi Manajemen Berdasarkan
Fungsi Organisasi. Sistem informasi manajemen dapat dianggap sebagai suatu federasi
subsistem yang didasarkan atas fungsi yang dilaksanakan dalam suatu organisasi.
Masing-masing subsistem membutuhkan aplikasi-aplikasi untuk membentuk semua
proses informasi yang berhubungan dengan fungsinya,walaupun akan menyangkut
database, model base dan beberapa program komputer yang biasa untuk setiap
subsistem fungsional. Dalam masing-masing subsistem fungsional, terdapat
aplikasi untuk proses transaksi, pengendalian operasional, pengendalian
manajemen, dan perencanaan strategis.
2.3
Peran Sistem Informasi Manajemen Dalam Sebuah
Perusahaan
Semua kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan
memerlukan informasi. Demikian pula sebaliknya, semua kegiatan menghasilkan
informasi, baik yang berguna bagi perusahaan yang melaksanakan kegiatan
tersebut maupun bagi perusahaan lain diluar perusahaan yang bersangkutan, oleh
sebab informasi berguna untuk semua macam dan bentuk kegiatan dalam perusahaan.
Apabila sistem informasi manajemen dirancang dan dilaksanakan dengan baik, maka
akan banyak manfaat yang bisa diperoleh manajemen perusahaan, yaitu mempermudah
manajemen dan membantu serta menunjang proses pengambilan keputusan manajemen.
Karena sistem informasi manajemen menyediakan informasi bagai manajemen
perusahaan dimana sistem informasi manajemen tersebut dilaksanakan.
Sebagai masukan dalam proses pengambilan
keputusan informasi memegang peranan penting. Pentingnya peranan informasi bagi
pemimpin adalah untuk mengambil keputusan sebagai dasar tindakan di masa
mendatang. Suatu keputusan yang dihasilkan dengan tidak berdasarkan pada
penggunaan informasi yang tepat akan berakibat pada pengambilan keputusan yang
cukup fatal dan tidak dapat dipergunakan untuk mencapai tujuan.Manajemen
menggunakan informasi untuk dua tujuan yaitu perencanaan dan pengawasan. Perencanaan
terjadi sebelum pelaksanaan aktivitas organisasi. Tujuan yang ditentukan oleh
proses perencanaan harus dicapai dengan aktivitas itu. Meskipun perencanaan
meliputi semua tingkat organisasi, tetapi kebanyakan terjadi pada tingkat
keputusan strategis dan taktis. Perencanaan banyak bergantung pada peramalan
dan informasi dari luar.
Pengendalian merupakan hal membandingkan hasil aktual
dengan rencana yang ditentukan pada proses perencanaan. Demikian pentingnya
peranan sistem informasi manajemen dalam usaha pencapaian tujuan, sehingga
jelaslah bahwa penggunaan dari sistem informasi manajemennya harus dikaitkan
dengan usaha-usaha modernisasi, sedang proses modernisasi hanya dapat terjadi
bila ditarik manfaatnya dari kemajuan yang telah dicapai dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi. Dalam manfaat dan peranan sistem informasi manajemen
seorang pemimpin dapat mengikut sertakan orang lain dalam arti memikirikan
masalah bersama-sama dan bersama pula bertanggung jawab dalam pencapaian tujuan
perusahaan.
Hampir di seluruh sektor bisnis di dunia ini
menggunakan sistem informasi di perusahaan mereka. Bukan hanya itu,
mereka pun selalu berusaha melakukan berbagai macam cara untuk menggembangkan
sistem informasi yang digunakan di perusahaan mereka. Hal tersebut disebabkan
karena sistem informasi memegang peranan yang cukup penting dalam bisnis
mereka. Adapun peranan dan fungsi utama dari sistem informasi adalah :
1.
Mendukung Operasi Bisnis
Mulai dari akuntansi sampai dengan
penelusuran pesanan pelanggan, sistem informasi menyediakan dukungan bagi
manajemen dalam operasi/kegiatan bisnis sehari-hari. Ketika tanggapan/respon
yang cepat menjadi penting, maka kemampuan Sistem Informasi untuk dapat
mengumpulkan dan mengintegrasikan informasi keberbagai fungsi bisnis menjadi
kritis/penting.
2.
Mendukung Pengambilan Keputusan Managerial.
Sistem informasi dapat mengkombinasikan informasi untuk membantu manager
menjalankan menjalankan bisnis dengan lebih baik, informasi yang sama dapat
membantu para manajer mengidentifikasikan kecenderungan dan untuk mengevaluasi
hasil dari keputusan sebelumnya. Sistem Informasi akan membantu para manajer
membuat keputusan yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih bermakna.
3.
Mendukung Keunggulan Strategis.
Sistem informasi yang dirancang untuk
membantu pencapaian sasaran strategis perusahaan dapat men-ciptakan
keunggulan bersaing di pasar.
Penjelasan lebih mendalam mengenai fungsi utama sistem informasi dalam
suatu organisasi akan dijelaskan pada bagian klasifikasi sistem informasi di
bawah ini:
Klasifikasi Sistem
Informasi Pada prakteknya, berbagai peranan tersebut diintegrasi menjadi suatu
gabungan atau fungsi-silang (cross-functional) sistem informasi yang
menjalankan berbagai fungsi, seperti :
a.
Sistem Informasi untuk Operasi Bisnis
Sistem Informasi Operasi memproses data yang berasal dari dan yang
digunakan dalam kegiatan usaha. Peranan sistem informasi untuk operasi bisnis
adalah untuk memproses transaksi bisnis, mengontrol proses industrial, dan
mendukung komunikasi serta produktivitas kantor secara efisien.
b.
Sistem Informasi untuk Pengambilan Keputusan Manajemen
Sistem informasi manajemen atau SIM (management information system) adalah
sistem informasi yang dirancang untuk menyediakan informasi akurat, tepat
waktu, dan relevan yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh para
manajer. Konsep SIM adalah meniadakan pengembangan yang tidak efisien dan
penggunaan komputer yang tidak efektif. Konsep SIM sangat penting untuk sistem
informasi yang efektif dan efisien oleh karena:
·
Menekankan pada orientasi manajemen (management orientation) dari
pemrosesan informasi pada bisnis yang bertujuan mendukung pengambilan keputusan
manajemen (management decision making).
·
Menekankan bahwa kerangka sistem (system framework) harus digunakan untuk
mengatur penggunaan sistem informasi. Penggunaan sistem informasi pada bisnis
harus dilihat sebagai suatu integrasi dan berhubungan, tidak sebagai proses
yang berdiri sendiri.
Secara garis besar SIM terdiri dari 3
macam yakni:
·
Information Reporting Systems
Information reporting systems (IRS) menyediakan informasi produk bagi
manajerial end users untuk membantu mereka dalam pengambilan
keputusan dari hari ke hari. Akses data IRS berisi informasi tentang operasi
internal yang telah diproses sebelumnya oleh transaction processing
systems. Informasi produk memberi gambaran dan laporan yang dapat dilengkapi
(1) berdasarkan permintaan, (2) secara periodik, atau (3) ketika terjadi
situasi pengecualian. Sebagai contoh, manajer penjualan dapat menerima laporan
analisa penjualan setiap minggunya untuk mengevaluasi hasil penjualan produk.
·
Decision Support Systems
Decision support systems (DSS) merupakan kemajuan dariinformation
reporting systems dan transaction processing systems. DSS adalah
interaktif, sistem informasi berbasis komputer yang menggunakan model keputusan
dan database khusus untuk membantu proses pengambilan keputusan bagi
manajerial end users. Sebagai contoh, program kertas kerja elektronik
memudahkan manajerial end user menerima respon secara interaktif
untuk peramalan penjualan atau keuntungan.
·
Executive Information Systems
Executive information
systems (EIS) adalah tipe SIM yang sesuai untuk kebutuhan informasi
strategis bagi manajemen atas. Tujuan dari sistem informasi eksekutif berbasis
komputer adalah menyediakan akses yang mudah dan cepat untuk informasi selektif
tentang faktor-faktor kunci dalam menjalankan tujuan strategis perusahaan bagi
manajemen atas. Jadi EIS harus mudah untuk dioperasikan dan dimengerti
(O’brien, 2000).
c.
Sistem Informasi untuk Keuntungan
Strategis
Sistem informasi dapat memainkan peran yang besar dalam mendukung tujuan
strategis dari sebuah perusahaan. Sebuah perusahaan dapat bertahan dan sukses
dalam waktu lama jika
perusahaan itu sukses membangun strategi untuk melawan kekuatan persaingan yang
berupa :
1. persaingan dari para
pesaing yang berada di industri yang sama,
2. ancaman dari perusahaan
baru,
3. ancaman dari produk
pengganti,
4. kekuatan tawar-menawar
dari konsumen,
5. kekuatan tawar-menawar
dari pemasok
Kelima faktor tersebut
merupakan hal-hal yang harus diperhatikan dalam membangun upaya pemasaran yang
mengarah kepada competitive advantage strategies.
Beberapa strategi
bersaing yang dapat dibangun untuk memenangkan persaingan adalah:
1) Cost
leadership (keunggulan biaya) – menjadi produsen produk atau jasa dengan
biaya rendah.
2) Product
differentiation (perbedaan produk) – mengembangkan cara untuk menghasilkan
produk atau jasa yang berbeda dengan pesaing.
3) Innovation –
menemukan cara baru untuk menjalankan usaha, termasuk di dalamnya pengembangan
produk baru dan cara baru dalam memproduksi atau mendistribusi produk dan jasa.
2.4
Peran Strategis Untuk Sistem Informasi
Sistem informasi manajemen (SIM) dapat menolong perusahaan untuk :
a) Meningkatkan efisiensi
operasional,
Investasi di dalam
teknologi sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan menjadi lebih
efisien. Efisiensi operasional membuat perusahaan dapat menjalankan strategi
keunggulan biaya (low-cost leadership). Dengan menanamkan investasi pada
teknologi sistem informasi, perusahaan juga dapat menanamkan rintangan untuk
memasuki industri tersebut (barriers to entry) dengan jalan meningkatkan
besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang diperlukan untuk memasuki
persaingan pasar.
Selain itu, cara lain
yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen dan pemasok dengan cara
membangun hubungan baru yang lebih bernilai dengan mereka.
b) Memperkenalkan inovasi
dalam bisnis
Penggunaan ATM (automated teller machine) dalam perbankan merupakan contoh
yang baik dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank
besar dapat memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang
berlangsung beberapa tahun.
Penekanan utama dalam sistem informasi strategis adalah membangun biaya
pertukaran (switching costs) ke dalam hubungan antara perusahaan dengan
konsumen atau pemasoknya. Sebuah contoh yang bagus dari hal ini adalah sistem
reservasi penerbangan terkomputerisasi yang ditawarkan kepada agen perjalanan
oleh perusahaan penerbangan besar. Bila sebuah agen perjalanan telah
menjalankan sistem reservasi terkomputerisasi tersebut, maka mereka akan segan
utnuk menggunakan sistem reservasi dari penerbangan lain.
c) Membangun sumber-sumber
informasi strategis
Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber
informasi strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis.
Hal ini berarti memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan
jaringan telekomunikasi, menyewa spesialis sistem informasi, dan melatihend
users.
Sistem informasi memungkinkan perusahaan untuk membuat basis informasi
strategis (strategic information base) yang dapat menyediakan informasi untuk
mendukung strategi bersaing perusahaan. Informasi ini merupakan aset yang
sangat berharga dalam meningkatkan operasi yang efisien dan manajemen yang
efektif dari perusahaan. Sebagai contoh, banyak usaha yang menggunakan
informasi berbasis komputer tentang konsumen mereka untuk membantu merancang
kampanye pemasaran untuk menjual produk baru kepada konsumen.
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sistem informasi memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah
organisasi. Sistem informasi memiliki peran dalam menunjang kegiatan bisnis
operasional,menunjang manajemen dalam pengambilan keputusan, dan menunjang
keunggulan strategi kompetetif organisasi.
Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida,
dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi,
penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari
sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan
keriga terdiri dari sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan
taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak
terdiri dari sumber daya informasi untuk mendukung perencanaan dan perumusan
kebijakan oleh tingkat manajemen. Sehingga bangunan piramida tersebut dapat
menjadi pondasi bagi perusahaan untuk meningkatkan sistem manajemen dalam
perusaan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
·
Raymond McLeod, Jr. System Informasi
Manajemen, penerjemah: Hendra Teguh SE,AK. editor: Hardi Sukardi
MBA,Msc.,SE (MM – UI).
·
Gordon B. Davis, Kerangka Dasar System
Informasi Manajemen Bagian I Pengantar.
·
Husein, Muhammad Fakhri dan Amin Wibowo.2002. Sistem
Informasi Manajemen. Yogyakarta : UPP AMP YKPN,
·
O’Brien, James A.2005. Pengantar Sistem Informasi.
Jakarta : Salemba Empat,
- http://iphenimnus.blogspot.co.id/2013/10/peranan-sistem-informasi-manajemen.html
- http://iamreiken-hirameki2gind.blogspot.co.id/2013/10/peranan-sistem-informasi-manajemen.html
- http://rizkicesaria.tumblr.com/post/11570085876/sistem-informasi-manajemen-peranan-sistem
- http://sim-septialutfi-1a122096-nonnivfebri.blogspot.co.id/2015/10/makalah-sim-dalam-perusahaan.html
- http://macanputihmania.blogspot.co.id/
0 komentar:
Posting Komentar